MIGRASI KE LINUX
!['SAHABAT SCRIPT [ Tutorial Pintar Komputer ] Tempatnya belajar pintar komputer dan script!' Lokasi di Desa Sentral Sari unit 7 - kec.Toili - kab.Banggai - Sulawesi Tengah - Indonesia](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjkdkTm_57X4MZNfai35xfyfhDA2PpWk7Nro2pG8zP7TNXrdJerbd1QItA8rRGDn7hP_O37cQyGIQ4YhvUb_zkSLxDHf1UyUgcrxJzLzc-pt7FH7fWrEbRr8pNBuO-IVRMwen6-zB1ipasD/s1600/Komunitas+Linux+Indonesia.jpg)
Assalam mu'alaikum W.b
Setelah beberapa artikel diawal postingan blog ini kita telah menjelaskan tentang sedikit kelebihan-kekurangan OS Linux, apa itu linux seperti apa keamanan datanya kita sudah membahas diawal-awal postingan. Tiba saatnya saat ini untuk saya menjelaskan tentang hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan-disiapkan sebelum mengambil keputusan menggunakan OS Linux.
Tahap-tahap migrasi ini saya tujukann untuk: Pertama Kantor Pemerintahan, Sekolah-sekolah ataupun Pemerintah Desa yang masih belum menggunakan Open source Software, adapun hal-hal yang disarankan adalah sebagai berikut:
Melakukan analisa penggunaan PC dan aplikasinya secara detail atas seluruh PC yang ada, dengan melakukan pendataan atas program-program apa saja yang selama ini digunakan. Mana PC yang hanya digunakan untuk fungsi-fungsi administratif seperti mengetik, spreadsheet, dll. Mana PC yang dipakai untuk menjalankan program-program tertentu. Program-program apa saja itu, platform dan bahasa pemrograman apa yang digunakan, dll.
2. Berdasarkan data yang diperoleh dari analisa di atas, maka kemudian dilakukan analisa deployment coverage dengan melakukan penelitian dan evaluasi terhadap seluruh PC yang ada, PC mana yang dapat dilakukan 100% migrasi, baik dari sisi OS-nya, ataupun aplikasi officenya, PC mana yang dapat dilakukan 50% migrasi, apakah hanya officenya saja? Dan PC mana yang karena kebutuhan, tidak dapat dilakukan migrasi sama sekali, alias 0%.
3. Pemilihan Aplikasi Pengganti dan Distro Linux yang sesuai kebutuhan berdasarkan 3 skenario di atas, kemudian dibuat analisa biaya untuk dipresentasikan ke pihak pimpinan atau manajemen.
4.Setelah Aplikasi pengganti dan distro linux ditentukan, kemudian dilakukan instalasi dan konfigurasi aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan tersebut.
5. Testing Sistem Secara Keseluruhan (System Integration Test) yang dilakukan mulai dari kelancaran infrastruktur jaringan dan kelancaran operasional dari user.
6.Setelah semua sistem berjalan dengan baik maka akan dilakukan training Linux secara mendasar mulai dari instalasi, konfigurasi, operasional, administrasi, dsbnya. Materi akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.
Pada dasarnya, tinggi atau rendahnya risiko keberhasilan proses migrasi database dari sistem lama ke sistem yang baru sangat dipengaruhi oleh beberapa aspek, antara lain:
ASPEK DATA
Semakin kompleks struktur, model, dan arsitektur data yang ingin dipindahkan, semakin sulit mekanisme pemetaan dan pemindahannya, yang berarti semakin tinggi resiko yang dihadapi
ASPEK APLIKASI
Semakin berbeda platform, sistem, atau standar sistem aplikasi baru dibandingkan dengan sistem aplikasi yang lama, semakin sulit proses migrasi dilakukan, yang berarti akan memperbesar resiko yang dihadapi
ASPEK TEKNOLOGI
Semakin tersebar bentuk atau topologi perangkat keras dan jaringan yang merupakan lokasi penyimpanan database, semakin sulit aktivitas pemetaan data yang harus dilakukan, yang berarti akan mempertinggi risiko yang dihadapi
ASPEK MANUSIA
Semakin banyak unsur manusia yang terlibat dalam aktivitas pemasukan, pengorganisasian, pemeliharaan, dan pengawasan data, akan meningkatkan potensi terjadinya kesalahan yang berpengaruh pada kualitas data yang disimpan, yang berarti akan memperbesar risiko kesalahan yang terjadi dalam proses migrasi.
ASPEK KEBIJAKAN
Semakin tidak adanya kebijakan standar di instansi yang selama ini dipergunakan sebagai acuan dalam proses pengelolaan data, semakin sulit menentukan strategi migrasi yang tepat, yang berarti mempertinggi resiko implementasi skenario migrasi dan lain sebagainya.
Untuk itu guna memperkecil risiko yang ada, maka ada beberapa langkah harus dilakukan sebelum memutuskan untuk melakukan migrasi sistem, yaitu:
Lakukanlah kajian (assessment) terhadap arsitektur, struktur, dan sistem basis data (database) yang dimiliki saat ini. Proses kajia akan sangat terbantu jika perusahaan/instansi yang bersangkutan memiliki dokumen yang lengkap mengenai seluk beluk data terkait. Inti dari kajian ini adalah untuk mengetahui gambaran secara detail mengenai tingkat integritas data, agar ketika migrasi dilakukan, data yang dipindahkan adalah utuh dan menyeluruh.
Pelajarilah arsitektur, struktur, dan sistem basis data dari sistem baru yang akan dituju dalam proses migrasi. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mempelajarinya, seperti melalui: buku-buku referensi, pengalaman orang lain, reference / technical manual, jurnal/artikel, dan lainnya.
Bandingkanlah kedua platform tersebut secara sungguh-sungguh (sistem lama dengan sistem baru) dan lakukan proses kajian resiko (risk assessment). Jika konsep atau sistem arsitektur data yang lama kurang lebih sama dengan yang baru, maka nampaknya proses migrasi tidak terlampau sulit untuk dilakukan dengan kata lain berisiko rendah. Namun, jika sistem arsitektur data yang lama sangat berbeda dengan yang baru, maka tingkat kompleksitas proses migrasi menjadi tinggi yang berarti pula akan mempertinggi risiko yang ada.
Cari tahu bagaimana instansi-instansi lain secara sukses melakukan proses migrasi dengan kondisi yang kurang lebih sama dengan instansi terkait. Pelajari pula bagaimana proyek sejenis lainnya mengalami kegagalan dalam melakukan aktivitas yang sama agar pengalaman buruk tersebut tidak berulang. Cara paling mudah adalah melakukan "kunjungan belajar" atau "studi banding" secara formal maupun informal ke instansi tersebut.
Setelah serangkaian proses kajian tersebut dilakukan, tim yang bertanggung jawab untuk menyelenggarakan proses migrasi harus mempersiapkan perencanaan yang matang dan menyusun strategi aktivitas tersebut. Mengingat bahwa proses dan mekanisme migrasi data membutuhkan teknik, metodologi, dan keahlian khusus, maka disarankan bagi instansi untuk melibatkan pihak ketiga dalam hal ini konsultan atau vendor teknologi informasi─ yang memiliki pengalaman dan knowledge base terkait dengan kebutuhan.
Berdasarkan metodologi yang telah teruji dan dimiliki oleh pihak ketiga tersebut, maka instansi (dalam hal ini tim migrasi data) bersama dengan konsultannya secara langkah demi langkah, fase demi fase, menjalankan metodologi itu demi suksesnya proses migrasi yang dijalankan.
Berikut ini tips-tips yang dapat dilaksanakan untuk melakukan proses migrasi ke perangkat lunak Open Source / Linux:
TAHAP MIGRASI KE OPEN OFFICE
1.Staff IT memilih aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan instansi dan mudah dipakai oleh user, yang akhirnya pilihan jatuh ke Open Office.
2.Membuat surat rekomendasi / persetujuan migrasi Open Office ke Pimpinan Instansi dengan tembusan ke pimpinan-pimpinan satuan kerja lain.
3.Setelah turun ijin maka tahap selanjutnya mendatangkan trainer Open Office dari luar instansi yang akan mentraining sebanyak 25 user. 25 user inilah yang nantinya akan dijadikan sebagai problem solver bagi user yang lainnya.
4.Menjadwal pelatihan tahap kedua OpenOffice.org dengan trainer dari dalam instansi yaitu staff IT ke seluruh user.
5.Mulai dilakukannya migrasi dari MS Office ke OpenOffice.
TAHAP MIGRASI KE OPEN SOURCE [LINUX]
1.Mencatat user-user yang ingin dimigrasikan ke Linux. User ini dianjurkan migrasi apabila user tersebut tidak berhubungan dengan aplikasi yang berbasis Clipper, Vfoxpro, Abipro, SIMAK, SIM-F dll.
2.Membuat proposal persetujuan migrasi ke pimpinan instansi sebagai dukungan penuh.
3.Membuat nota dinas ke user-user yang ingin dimigrasikan tentang proses migrasi ini sekaligus pengarahan.
4.Mengirim Staff IT untuk mengikuti training Linux System Administrator ke lembaga pendidikan yang berkompeten (informasi-informasi bisa diperoleh dengan menghubungi KPLI/Komunitas Linux di kota ini).
5.Mengadakan pelatihan bagi user-user yang akan migrasi dengan staff IT sebagai trainernya.
6.Mulai melakukan migrasi bagi user-user tersebut ke Linux.
Sudah jelas dalam hal migrasi ini mengalami beberapa hambatan. Hambatan yang secara lazim dialami adalah:
Banyaknya penolakan dari user untuk migrasi.
Masih kurang supportnya Linux pada beberapa peripheral.
Waktu yang terbatas untuk mempelajari aplikasi under Linux.
Banyaknya software di unit kerja yang masih sulit dimigrasi ke Linux, contohnya : Vfoxpro dan Abipro.
Beberapa alternatif jalan keluar yang dapat ditempuh antara lainadalah:
Dibantu adanya pelatihan-pelatihan guna membiasakan user menggunakan Linux dan Open Office.
Menukar printer yang aksesnya menggunakan windows dengan printer yang bisa dikenali Linux yang sebelumnya terpasang di komputer Windows.
Staff IT sendirilah yang akan terjun langsung ke dunia komunitas Linux untuk bertanya/mempelajari apabila ada kesulitan yang dialami user melalui bertanya ke mailing list Linux atau ke komunitas Linux terdekat seperti KPLI.
Tetap menggunakan Microsoft Windows ASLI untuk aplikasi berbasis Vfoxpro.
Mulai menggunakan aplikasi Dosemu di Linux atau sejenisnya untuk memigrasikan software-software berbasis Clipper dan Foxpro ke Linux.
Dalam era globalisasi ini, setiap organisasi modern berusaha untuk selalu memperbaiki kinerja proses bisnisnya (business process) agar dari hari ke hari semakin bertambah baik, cepat, dan murah. Karena dalam proses bisnis turut mengalir pula data dan/atau informasi sebagai salah satu sumber daya produksi penting, maka kerap kali instansi tersebut membutuhkan data dan/atau informasi baru yang belum pernah di-capture pada rangkaian proses bisnis yang lama.
Pada kerangka inilah maka terjadinya konsekuensi terhadap pembaharuan data akibat dari pembaharuan sebuah proses bisnis. Terkait dengan proses migrasi, ada baiknya fenomena ini dipahami oleh instansi agar dapat diantisipasi keberadaannya pada sistem yang baru.
Dengan penjelasan diatas saya harapkan anda benar-benar memperhatikan poin-poinnya. Baca artikel berikutnya Mailing List Linux yang mungkin sangat berguna bagi anda untuk mengikuti Subscribe dan dalam mailing list tersebut tersedia berbagai bahasan khusus yang menyangkut OS Linux anda tinggal menentukan pilihan yang memungkinkan/pas buat anda. Mailing tersebut berbahasa Indonesia karena ini khusus di negeri kita. Selamat belajar. Wassalam.
EmoticonEmoticon