SEJARAH FREE SOFTWARE
Assalam mu'alaikum W.b
Sejarah Free Software tidak terlepas dari pembentukan organisasinya yaitu Free Software Foundation (FSF) yang merupakan organisasi nirlaba dan menjadi sponsor utama dari proyek GNU. FSF didirikan pada bulan Oktober 1985 oleh Richard Stallman untuk mendukung gerakan perangkat lunak bebas, terutama proyek-proyek GNU.
FSF menerima sumbangan dana dari kalangan perusahaan atau organisasi donatur lainnya yang sifatnya umum dan terbuka bagi siapa saja. Kelangsungan FSF sangat tergantung dari bantuan perorangan atau instansi untuk menjamin kelangsungan riset dan pengembangan perangkat lunak buatan mereka.
Sejak pendiriannya sampai pertengahan 1990-an, dana FSF terutama digunakan untuk mempekerjakan para pengembang perangkat lunak untuk menulis perangkat lunak bebas. Sejak pertengahan sampai akhir 1990-an, mulai banyak perusahaan dan individu yang menulis perangkat lunak bebas, sehingga pekerjaan pegawai dan relawan FSF terfokus pada masalah hukum dan struktur komunitas pengembang perangkat lunak bebas.
Seperti juga sejarah Linux, Free Software Foundation tidak terlepas dari satu sosok manusia yang mendirikannya. Richard Stallman mungkin tidak seterkenal Linus Torvalds (pengembang kernel linux), namun dapat dikatakan bahwa, Linux tidak dapat bermanfaat tanpa GNU buatan Stallman. Richard Matthew Stallman lahir 16 Maret 1953, di Manhattan, New York. Sebagai anak "broken home", Stallman memiliki hubungan yang tidak baik dengan kedua orang tuanya. Stallman memiliki kepribadian yang menarik (baca: kontoversial).
Semasa SMA, ia selalu mendapat A untuk Matematika dan Fisika (bahkan kemudian ia memanggil dirinya sendiri "math you", yang terdengar serupa dengan "Matthew"). Namun gagal dalam pelajaran Bahasa Inggris, dikarenakan ke-"keras kepalaannya" menolak untuk menulis essay dalam bentuk apapun. Bahkan "para jenius" disekolahnya tidak dapat mengerti kepribadiannya yang sangat sulit bersosialisasi.
Stallman lulus jurusan Fisika Harvard University pada tahun 1974. Selama masa kuliahnya, Stallman bekerja sebagai staf di Laboratorium Artificial Intelligence milik MIT. Di saat inilah Stallman belajar mengenai pengembangan Sistem Operasi. Pada tahun 1980-an, Stallman mulai berhadapan dengan "musuhnya" hingga kini, yaitu "komersialisasi industri software". Ini berawal dari usaha beberapa "hackers" untuk mendirikan suatu perusahaan bernama "Symbolics", yang mencoba untuk mengganti "free software" yang digunakan di Laboratorium, dengan software buatan mereka.
Selama dua tahun, dari 1983 hingga 1985, Stallman berjuang menggagalkan usaha monopoli para programmer Symbolics. Sebelum akhirnya ia dipaksa untuk menghentikan kegiatannya dan menandatangani perjanjian tertutup.
Pada Januari 1984 Stallman mengundurkan diri dari MIT dan memulai "GNU project". GNU (singkatan rekursif dari "GNU's Not Unix" -GNU, bukan Unix-) adalah Sistem Operasi cuma-cuma yang merupakan alternatif dari Unix. Akhir-akhir ini, varian dari Sistem GNU berbasis Linux mulai popular digunakan. Diperkirakan pemakai "GNU/Linux systems" (lebih dikenal dengan "Linux" saja) sudah mencapai 20 juta orang lebih.
Stallman adalah penulis "GNU Compiller Collection", sebuah kompiler portable yang dapat ditujukan untuk berbagai variasi arsitektur dan bahasa pemrograman. Selain itu ia juga menulis "GNU Symbollic debugger (gdb)", "GNU Emacs" dan berbagai program GNU lainnya.
"GNU Project" sebenarnya adalah salah satu wujud usaha Stallman untuk memperjuangkan "free software". Selain GNU, ia juga melakukan usaha-usaha lainnya dengan mendirikan Free Software Foundation (FSF), pengembangan konsep "Copyleft" (lawan dari "Copyright") yang kemudian dimasukkannya dalam "GNU General Public Lisence" (GPL) ditahun 1989.
Kehadiran Stallman di dunia komputer sudah diakui di tingkat dunia, ini ditandai dari berbagai penghargaan yang diterimanya. Diantaranya, "Grace Hopper Award" tahun 1991 atas kerjanya dalam membuat editor "Emacs", "Takeda Award" yang diterimanya tahun 2001, bersama dengan Linus Torvalds (pengembang linux) dan Ken Sakamura (pengembang TRON), dan penghargaan lainnya. Selain itu Stallman juga mendapat gelar Doktor Kehormatan dari Institut Teknologi Swedia (1996), dan Universitas Glasgow (2001).
Hingga kini Stallman masih memperjuangkan eksistensi "Free Software". Waktu yang akan menjawab, akankah nama Stallman tercatat dalam sejarah sebagai seorang pionir "free software", atau hanya sebagai seorang kontroversial yang nekat melawan arus. Namun itu semua tidak penting, karena seperti apa yang dikatakannya dalam biografinya:
'I've never been able to work out detailed plans of what the future was going to be like... I just said `I'm going to fight, Who knows where I'll get?"
"Aku tak pernah dapat memikirkan rencana mendetil tentang apa yang akan terjadi dimasa depan... Aku hanya mengatakan, aku akan berjuang. Siapa yang tahu, aku akan sampai dimana?".
Setelah hadir aplikasi yang open source ini apakah iya kita masih mau pake aplikasi yang bajakan? Kalau ia berarti kita mendukung sesuatu yang salah, apabila kita sudah tidak lagi mengunakan software/barang bajakan maka secara otomatis penyedia barang bajakan akan mengurangi pembuatan/pemesanannya. Secara tidak langsung kita sudah mampu menekan para pembajak untuk berhenti, dan tidak memberikan kesempatan/keuntungan kepada para pemonopoli. Pakailah yang asli walaupun bukan OS linux. Ketika kita menggunakan barang bajakan berarti kita telah membantu orang lain dalam melakukan perbuatan yang Zalim terhadap orang yang lain lagi dengan pemalsuan tersebut, karena kita jadi konsumennya.
Kita bertemu pada artikel berikutnya Seputar Open Source Linux vs Software Windows yang sangat menarik untuk diketahui.
Wassalam.